Minggu, 14 Desember 2014

EKSKRESI

Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil sistem ekskresi dapat dibedakan menjadi :
Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu.
Zat padat yaitu berupa feces.
Gas berupa CO2.
Uap air berupa H2O.
Organ ekresi manusia
1. Ginjal
Di dalam tubuh kita ada sepasang ginjal, terletak disebelah kiri dan kanan ruas tulang pinggang di dalam rongga perut. Letak ginjal kiri lebih tinggi daripada ginjal kanan, karena di atas ginjal kanan terdapat hati yang banyak mengambil ruang. Ginjal berfungsi menyaring darah.
Ginjal terdiri atas tiga bagian yaitu:
a. Kulit Ginjal (korteks)
b. Sumsum ginjal (medula)
c. Rongga ginjal (pelris)
Pada bagian kulit ginjal terdapat alat penyaring darah yang disebut nefron. Setiap nefron tersusun dari badan Malpighi dan saluran panjang (tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun dari glomerolus dan simpai Bowman. Glomerulus berupa anyaman pembuluh kapiler darah, sedangkan simpai Bowman berupa cawan berdinding tebal yang mengelilingi glomerulus. Sumsum ginjal merupakan tempat berkumpulnya pembuluh-pembuluh halus dari simpai Bowman. Pembuluh-pembuluh halus tersebut mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar dan bermuara di rongga ginjal. Selanjutnya urine dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung di dalam kantong kemih. Jika kantong kemih banyak mengandung urine, dinding kantong tertekan sehingga otot melingkar pada pangkal kantong meregang. Akibatnya timbul rasa buang air kecil. Selanjutnya urine dikeluarkan melalui saluran kemih (uretra).


Cara Kerja Ginjal
Darah yang banyak mengandung sisa metabolisme masuk ke ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Cairan yang keluar dari pembuluh darah masuk ke nefron. Air, gula, asam amino dan urea terpisah dari darah kemudian menuju simpai Bowman. Proses ini disebut filtrasi. Dari sekitar 180 liter air yang disaring oleh simpai Bowman setipa hari, hanyau liter yang diekskresikan sebagai urine. Sebagian besar air diserap kembali di dalam pembuluh halus. Cairan dari simpai Bowman menuju ke saluran pengumpul. Dalam perjalanan tersebut terjadi penyerapan kembali glukosa dan bahan-bahan lain oleh aliran darah. Peristiwa ini disebut reabsorpsi. Bahan-bahan seperti urea dan garam tidak direabsorpsi bergabung dengan air menjadi urine. Dalam keadaan normal, urine mengandung: air, urea dan ammonia yang merupakan sisia perombakan protein. Garam mineral, terutama garam dapur. Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urine. Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan pada hormone. Jika dalam urine terdapat protein, hal itu menunjukkan adanya kerusakan di dalam ginjal.

2. Kulit
Melalui kulit dikeluarkan zat sisa berupa keringat. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu:
a. Lapisan kulit ari (epidermis)
Kulit ari tersusun dari dua lapisan yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi. Lapisan tanduk adalah bagian kulit yang paling luar terdiri atas sel-sel mati dan dapat mengelupas. Lapisan Malpighi terletak di bawah lapisan tanduk dan terdiri atas sel-sel hidup. Pada lapisan Malpighi terdapat pigmen yang memberi warna pada kulit dan melindungi kulit dari sinar matahari. Bila lapisan Malpighi tidak mengandung pigmen, orang tersebut dinamakan albino.
b. Lapisan kulit jangat
Kulit jangat berisi pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar minyak, kantong rambut, ujung saraf perasa panas, dingin, nyeri, dan sentuhan. Akar rambut dan batang rambut berada dalam kantong rambut. Dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut pada saat merasa dingin atau merasa takut.
c. Jaringan ikat bawah kulit
Jaringan ikat bawah kulit banyak mengandung lemak yang berguna sebagai cadangan makanan, menahan panas tubuh, dan melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.
Selain sebagai alat pengeluaran, kulit juga berfungsi sebagai:
a)      Pelindung tubuh terhadap kuman dari luar
b)      Tempat menyimpan kelebihan lemak
c)      Pengatur suhu tubuh
d)     Tempat pembuatan vitamin D dan provitamin D

3. Hati
Hati terletak didalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati menghasilkan empedu yang kemudian ditampung dalam kentong empedu dan disalurkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu berasal dari sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan dalam limpa.
Selain sebagai alat ekskresi, hati berfungsi:
a.       Mengatur kadar gula dalam darah
b.      Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
c.       Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh
d.      Sebagai tempat pembuatan protombin dan fibrinogen
e.       Sebagai tempat pengubah provitamin A menjadi vitamin A
f.       Sebagai tempat pembentukan urea

4. Paru-paru
Pada proses pernafasan dihasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap air yang akan keluar melalui lubang hidung, zat sisa itu harus dikeluarkan karena dapat mengganggu fungsi tubuh. Manusia memiliki sepasang paru-paru yang terletak di rongga dada. Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 + uap air. Uap air dan CO2 berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan melalui lubang hidung.

5. Colon

Terletak dalam rongga perut dengan panjang ± 1 meter. Terjadi proses DEFEKASI yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan melalui anus. Hasil ekskresinya berupa zat padat yang disebut dengan feces. Secara umum fungsi sistem ekskresi yaitu membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh, mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi) empertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi), homeostatis.

Sabtu, 13 Desember 2014

HUKUM PASCAL

Hukum Pascal berbunyi: “Apabila tekanan diberikan pada satu bagian zat cair dalam suatu ruangan tertutup, akan diteruskan oleh zat cair ke segala arah dengan sama besar”. Gejala tekanan pada zat cair ini pertama kali diteliti oleh seorang ahli fisika, yaitu Blaise Pascal (1623-1662) hingga muncul hukum yang disebut Hukum Pascal. Penerapan Hukum Pascal dalam keseharian banyak dimanfaatkan, terutama dalam bidang otomotif, di antaranya pada dongkrak hidrolik dan rem piringan hidrolik.

Hukum Pascal

Hukum Pascal merupakan penerapan dari konsep tekanan dalam suatu zat cair. Hukum itu berbunyi “Tekanan yang diberikan zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah sama besar”. Pernahkah kita melihat seorang montir yang mampu mengangkat sebuah mobil? Kemampuan montir itu didukung oleh sebuah dongkrak. Prinsip kerja dongkrak dapat kita pelajari melalui pembahasan Hukum Pascal.
Pernyataan Hukum Pascal dapat dijelaskan dengan mengamati perilaku zat cair di dalam bejana berhubungan. Jika pada pengisap I diberi gaya tekan F1 maka tekanan yang dihasilkan akan diteruskan ke pengisap II dengan sama besar, sehingga berlaku :
p1 = p2
\frac{F_{1}}{A_{1}}=\frac{F_{2}}{A_{2}}\textup{ atau }F_{2}=F_{1}\frac{A_{2}}{A_{1}}
Dengan:
F1 = gaya pada penampang I (N)
F2 = gaya pada penampang II (N)
A1 = luas penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
Berdasarkan rumus itu gaya F2 dipengaruhi oleh luas masingmasing permukaan bejana. Dengan demikian jika permukaan bejana lebih besar, gaya yang dihasilkan juga lebih besar. Itulah sebabnya seorang montir mampu mengangkat sebuah mobil. Alat-alat yang bekerja berdasarkan Hukum Pascal, antara lain sebagai berikut.

Peralatan Dengan Konsep Hukum Pascal

Dongkrak Hidrolik

Dongkrak hidrolik adalah alat yang digunakan untuk mengangkat mobil ketika mengganti ban mobil. Alat ini memanfaatkan dua buah silinder, yaitu silinder besar dan silinder kecil.
Dongkrak Hidrolik,Hukum Pascal
Ketika dongkrak ditekan, minyak pada silinder kecil akan tertekan dan mengalir menuju silinder besar. Tekanan pada silinder besar akan menimbulkan gaya sehingga dapat mengangkat benda/beban berat. Jika kita menekan silinder kecil dengan gaya F1, maka tekanan yang dikerjakan adalah:
p_{1}=\frac{F_{1}}{A_{1}}
Sesuai hukum Pascal, tekanan ini juga dialami oleh silinder besar sehingga berlaku:
p_{2}=p_{1}\textup{ sehingga } \frac{F_{2}}{A_{2}}=\frac{F_{1}}{A_{1}}

Rem Cakram Hidrolik

Rem Cakram Hidrolik
Pemanfaatan hukum Pascal juga diterapkan dalam rem (cakram) hidrolik. Rem ini menggunakan fluida minyak. Ketika kaki menginjak pedal rem, piston (pipa penghubung) akan menekan minyak yang ada di dalamnya. Tekanan ini diteruskan pada kedua piston keluaran yang berfungsi mengatur rem. Rem ini akan menjepit piringan logam yang akibatnya dapat menimbulkan gesekan pada piringan yang melawan arah gerak piringan sehingga putaran roda berhenti. Ketika piston pertama (A1) ditekan, maka permukaan piston kedua (A2) akan naik. Dari keadaan ini, berdasarkan hukum pascal dapat diperoleh hubungan volume minyak yang didesak sama dengan volume minyak yang naik. Jika volume minyak yang didesak (V1) sama dengan A1 h1 dan volume minyak yang naik (V2) sama dengan A2 h2, maka :
V1 = V2
A1 h1 = A2 h2
\frac{A_{1}}{A_{2}}=\frac{h_{1}}{h_{2}}
dengan:
h1 = tinggi fluida pada piston pertama
h2 = tinggi fluida pada piston kedua
A1 = luas penampang piston pertama
A2 = luas penampang piston kedua
Hukum pascal tentang zat cair memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dongkrakhidrolik danrem cakaram hidrolik adalah contoh dari penerapan hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari.

PROSES PENCERNAAN PADA KELINCI

Proses Pencernaan Pada Kelinci (Mamalia Non Ruminansia)

A.      Sistem Pencernaan Kelinci
  Pencernaan makanan adalah suatu proses pengolahan makanan menjadi zat yang dapat diserap oleh darah dan sisa-sisa makanannya dibuang melalui anusnya. System pencernaan juga dapat didefenisikan sebagai Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Kelinci termasuk pseudoruminant yaitu herbivora yang tidak dapat mencerna serat kasar dengan baik. Kelinci memfermentasikan pakan di coecum yang kurang lebih 50% dari seluruh kapasitas saluran pencernaannya. Sistem pencernaan kelinci merupakan sistem pencernaan yang sederhana dengan coecum dan usus yang besar. Hal ini memungkinkan kelinci dapat memanfaatkan bahan-bahan hijauan, rumput dan sejenisnya. Bahan-bahan itu dicerna oleh bakteri di saluran cerna bagian bawah seperti yang terjadi pada saluran cerna kuda.
Kelinci mempunyai sifat coprophagy yaitu memakan feses yang sudah dikeluarkan. Feses ini berwarna hijau muda dan lembek. Hal ini terjadi karena konstruksi saluran pencernaannnya sehingga memungkinkan kelinci untuk memanfaatkan secara penuh pencernaan bakteri di saluran bagian bawah atau yaitu mengkonversi protein asal hijauan menjadi protein bakteri yang berkualitas tinggi, mensintesis vitamin B dan memecah selulose/serat menjadi energi yang berguna. Kelinci memiliki sistem pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama baiknya. Sebagai contoh, mereka dapat mencerna fruktosa (zat gula pada buah-buahan) dengan sangat baik, namun kemampuan untuk mencerna gula jenis lain sangat rendah. Karenanya permen dan kue-kue manis dapat membuat kelinci menjadi sangat sakit. Hal ini disebabkan karena gula dan zat-zat makanan yang tidak dapat dicerna oleh usus halus kelinci akan menumpuk di cecum, dan memancing bertambahnya bakteri produsen racun yang menyebabkan banyak penyakit pada kelinci.
Kelinci dewasa menyerap protein (sampai 90%) di usus halus mereka, namun tergantung pada sumbernya. Protein dari alfalfa, sebagai contohnya, tidak dapat dicerna oleh kelinci. Kelinci sangat payah dalam hal mencerna selulosa (Fraga 1990) hal ini merupakan paradoks bagi hewan pemakan tumbuhan. Daya cerna yang lemah terhadap serat dan kecepatan pencernaan kelinci untuk menyingkirkan semua partikel yang sulit dicerna menyebabkan kelinci membutuhkan jumlah makanan yang besar (Sakaguchi 1992)

B.       Urutan Sistem Pencernaan pada Kelinci           
Urutan sistem digesti kelinci adalah sebagai berikut:
1.      Mulut.
Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik yaitu dengan jalan mastikasi bertujuan untuk memecah pakan agar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mencampurnya dengan saliva yang mengandung enzim amilase yang mengubah pati menjadi maltosa agar mudah ditelan. Proses pencernaan dimulai di mulut, dimana makanan akan diremukkan oleh gigi. Ketika seekor kelinci makan, ia akan mengunyah kira-kira 300 kali dan mencampurkannya dengan liurnya.
2.      Oesophagus.
Merupakan lanjutan dari pharing dan masuk ke dalam cavum abdominale dan bermuara pada bagian ventriculus (Anonimous, 1990)
3.      Ventriculus.
Lambung kelinci disebut juga ventrikulus yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal (kardia), bagian tengah (fundus) dan bagian akhir (pilorus). Ventrikulus berfungsi sebagai tempat penyimpanan pakan dan tempat terjadinya proses pencernaan dimana dinding lambung mensekresikan getah lambung yang terdiri dari air, garam anorganik, mucus, HCl, pepsinogen dan faktor intrinsik yang penting untuk efisiensi absorbsi vitamin B12. Keasaman getah lambung bervariasi sesuai dengan macam makanannya. Pada umumnya sekitar 0,1N atau ber-pH lebih kurang dari  2. Namun fungsi utama lambung sendiri sebagai organ penyimpanan dan sterilisasi sebelum makanan dipindah ke usus halus.
4.      Usus halus.
Bagian penting dari pencernaan baru akan dimulai di usus halus, dimana asam lambung dineutralisir dan enzim-enzim dari hati dan pankreas dicampur dengan makanan. Enzim ini penting untuk mencerna dan menyerap karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Kemudian 90% fruktosa, protein, dan sari-sari makanan lain akan diserap, namun selulosa dan serat lain yang tidak dapat dicerna dengan baik (termasuk kulit pohon yang sering digerogoti kelinci maupun serat yang ada di pellet mereka) akan disingkirkan. Terdiri dari duodenum, jejenum dan illeum. Kelenjar branner menghasilkan getah duodenum dan disekresikan ke dalam duodenum melalui vili-vili dan getah ini bersifat basa. Getah pankreas yang dihasilkan disekresikan ke dalam duodenum melalui ductus pancreaticus. Jejenum merupakan kelanjutan dari duodenum dan illeum di sebelah caudal ventriculus dan berfungsi sebagai tempat absorbs makanan.
5.      Coecum.
Berbentuk seperti kantung berwarna hijau tua keabu-abuan. Dalam coecum makanan disimpan dalam waktu sementara. Pencernaan selulosa dilakuakan oleh bakteri yang menghasilkan asam asetat, propionat dan butirat). Partikel-partikel tidak tercerna yang kecil-kecil serta jenis makanan lain yang terdeteksi sebagai tidak dapat dicerna, akan dikirim ke cecum untuk difermentasi, namun partikel besar akan dengan cepat dibuang ke usus besar dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk kotoran yang bundar-bundar. Dalam cecum, bakteri akan mencerna selulosa, hampir semua jenis gula, sari-sari makanan dan protein berlebih yang tidak tercerna di usus halus. Setiap 3 sampai 8 jam cecum akan berkontraksi dan memaksa material yang ada di dalamnya untuk kembali ke usus besar, dimana sisa-sisa tersebut akan dilapisi oleh lendir, dan berpindah ke anus.
6.      Intestinum crassum.
Colon berjalan ke arah caudal diagonal menyilang coecum. Di sini terdapat ascenden dan colon transverasum, colon descenden dan colon sigmoideum yang belum jelas
7.      Rectum.
Rectum merupakan kelanjutan dari colon dan membentuk feses. Rektum berakhir sebagai anus
8.      Anus.
Feses yang keluar lewat anus mengandung air. Feses merupakan sisa makanan yang tidak tercerna. Cairan dari tractus digestivus, sel-sel epitel usus, mikroorganisme, garam organik, stearol dan hasil dekomposisi dari bakteri keluar melalui anus. . Sisa-sisa ini akan menjadi kotoran yang berbentuk seperti anggur hitam kecil-kecil yang disebut “cecothropes” atau “cecal pills”. Untungnya, proses ini lebih sering terjadi dimalam hari. Kelinci biasanya akan memakan cecothropesnya kembali langsung dari anus untuk mencerna kembali sari-sari makanan yang tidak tercerna tadi dan menerima nutrisi yang lebih banyak. Meski terlihat sangat menjijikan, proses ini sangat penting bagi pencernaan kelinci dan menjaga agar kelinci tetap sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmaningsi. 2014. Sistem Pencernaan Pada Kelinci. http://rahmaningsi.blogspot.com/2014/06/sistem-pencernaan-pada-kelinci.html (Online) diakses pada 29 September 2014
Anonim. 2007. Kelinci. http://kelinci-kelinci.blogspot.com/ (Online) diakses pada 29 September 2014
Nisrina. 2013. Pencernaan Kelinci. http://www.kelinci.co/2013/03/pencernaan-kelinci.html     

(Online) diakses pada 29 September 2014

KLOROPLAS

1.      Jelaskan struktur umum kloroplas! Mencakup batasan konseptual dan semua komponennya!
Jawaban :
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman yang disebut palisade atau jaringan tiang dan sel-sel jaringan bunga karang yang disebut spons. Kloroplas tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut:
1.      Membran Kloroplas
Seperti mitokondria, tiap kloroplas dikelilingi membran ganda yang mengatur lalu lintas molekul keluar masuk kloroplas. Membran itu berupa membran luar dan dalam. Setiap membran mengandung banyak antena penangkap cahaya. Membran luar berfungsi untuk melewatkan molekul-molekul kurang dari 10 kilodalton tanpa selektivitas. Membran dalam berfungsi membentuk lamella.
2.      Stroma
Stroma merupakan cairan kloroplas yang berguna untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk pati.
3.      Grana
Grana tersusun atas granum-granum. Tumpukan granum tersusun atas beberapa tilakoid. Satu granum dengan granum yang lain dihubungkan dengan lamela tilakoid. Sedangkan, grana dan stroma dihubungkan dengan lamela sroma.
4.      Tilakoid
Membran tilakoid yang berdekatan dari tilakoid tetangga dalam tiap-tiap grana membentuk layer tebal disebut lamella grana. Jumlah tilakoid pada tiap spesies berbeda. Tilakoid merupakan struktur cakram bertumpuk-tumpuk, yang terbentuk dari pelipatan membran dalam kloroplas, dan berfungsi menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia.

2.      Bedakan antara tilakoid kecil dan tilakoid besar!
Jawaban :
Tilakoid kecil bentuknya seperti cakram atau uang logam yang bertumpuk membentuk suatu struktur yang dinamakan granum, sedangkan tilakoid besar berbentuk saluran-saluran yang saling berhubungan dan membentuk anyaman di dalam stroma.

3.      Di dalam kloroplas, pigmen klorofil berada/menempati tempat sebagai struktur apa?
Jawaban :
Klorofil memberi warna hijau pada daun tumbuhan hijau dan alga hijau, tetapi juga dimiliki oleh berbagai alga lain, dan beberapa kelompok bakteri fotosintetik. Molekul klorofil menyerap cahaya merah, biru, dan ungu, serta memantulkan cahaya hijau dan sedikit kuning. Pada tumbuhan darat dan alga hijau, klorofil dihasilkan dan terisolasi pada plastida yang disebut kloroplas.

4.      Struktur cairan/isi dalam kloroplas yang analog/identik dengan struktur dan fungsi sitosol dalam membran sel, disebut sebagai struktur apa?
Jawaban :
Cairan tersebut adalah stroma. Stroma  merupakan cairan kloroplas yang berfungsi untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk pati

5.      Jelaskan apa fungsi dari kloroplas di dalam sel?
Jawaban :
Peran dan fungsi kloroplas dalam Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses tergantung cahaya yang melibatkan penyerapan karbon dioksida molekul dan air untuk mensintesis glukosa, sehingga melepaskan molekul oksigen. Reaksi fotosintesis terjadi di grana dan stroma dari kloroplas. Reaksi terang fotosintesis melibatkan fotolisis molekul air dan generasi NADPH2 dan molekul ATP. Fotolisis air terjadi di PS II, dan ini melibatkan pemisahan dua molekul air menjadi oksigen, proton dan elektron dengan memanfaatkan energi dari foton. Proton, sehingga dihasilkan, berpartisipasi dalam sintesis ATP sedangkan elektron diangkut ke PS I melalui rantai molekul secara kolektif. Selama ini transportasi, elektron kehilangan energi. Di PS I, elektron kembali bersemangat dengan memanfaatkan energi dari foton, dan pengurangan NADP ke NADPH2 dicapai dengan memanfaatkan elektron dan proton. Reaksi gelap melibatkan pemanfaatan NADPH2 dan  ATP dari reaksi terang untuk mengurangi karbon dioksida diserap dari atmosfer. Proses ini disebut sebagai siklus Calvin dan terdiri dari serangkaian reaksi kimia. Enzim-enzim yang dibutuhkan untuk katalisis reaksi ini hadir dalam stroma. Molekul-molekul yang dihasilkan diubah menjadi pati dan disimpan dalam kloroplas atau diangkut ke sitosol di mana mereka akan dikonversi ke gula, asam amino, dan asam lemak.
Peran dan fungsi kloroplas dalam Fotorespirasi
Fotorespirasi adalah proses yang melibatkan fiksasi oksigen dan pelepasan karbon dioksida, dengan cara yang tergantung cahaya. Reaksi kimia yang terlibat berlangsung di stroma dari kloroplas, mitokondria, dan peroksisom. Proses ini menggunakan ATP dan setara mengurangi seperti NADPH dan NADH. Dengan demikian, karbon dioksida yang tetap melalui proses ATP dependent dilepaskan keluar lagi melalui set reaksi ATP dependent.

6.      Tuliskan reaksi kimia sederhana dari proses fotosintesis yang terjadi dalam kloroplas!
Jawaban :
Reaksi fotosintesis :
6CO2 + 12H2O + energi cahaya –> C6H12O6 + 6O2 + 6H

7.      Jelaskan komposisi kimia dari membran kloroplas, khususnya membran tilakoid!
Jawaban :
Membran tilakoid terdiri atas lipida kurang lebih 50%. Kurang lebih 10% lipida terdiri atas fosfolipida. Lipida yang khas bagi klorofil yaitu galaktolipida dan sulfolipida yang terdiri  atas masing-masing 45 % dan 4% dari total lipida. Selain itu juga terdapat molekul-molekul lipida seperti klorofil kira-kira 20% dari total membran tilakoid, karotenoid, dan plastokuinon

8.      Pada reaksi fotosintesis yang detail dengan kedalaman informasi kompleks dari proses reaksi kimia berantai, tergambar 2 reaksi kimia dasar yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Berikut ini jelaskan konsep terkait didalamnya!
a.       Tujuan reaksinya apa?
b.      Bahan dasar atau substrat yang dibutuhkan apa?
c.       Tempat terjadinya dimana/organel apa?
d.      Proses reaksi kimia yang terjadi bagaimana?
1)      Mekanisme/urutan reaksi kimia dari reaksi terang?
2)      Mekanisme/urutan reaksi kimia dari reaksi gelap?
e.       Hasil reaksinya apa?
Lebih mudahnya dapat dijelaskan dengan bagan, tabel, dan keterangan singkat dari deskripsi bagan atau tabel.
Jawaban :
Konsep yang terkait
Reaksi Terang
Reaksi Gelap
Tujuan
Untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2
Menghasilkan gula C-3 yang akan diubah menjadi zat pati dan sukrosa
Substrat yang dibutuhkan
Molekul air dan cahaya matahari
Bahan-bahan yang dihasilkan dari reaksi terang akan digunakan dalam siklus Calvin. ATP digunakan sebagai sumber energi dan NADPH sebagai tenaga pereduksi untuk penambahan elektron berenergi tinggi.
Tempat terjadinya (organel)
Membran tilakoid
Stroma
Mekanisme reaksi kimia
Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat. Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP,
1.   Fiksasi karbon
2.   Reduksi
3.   Regenerasi
Hasil reaksi
ATP, NADH2 dan Oksigen
Glukosa

9.      Jelaskan hubungan keterkaitan yang saling membutuhkan pada setiap reaksi kimia dalam sel antara mitokondria dan kloroplas!
Jawaban :

Mitokondria dan kloroplas memiliki kesamaan yaitu keduanya mengandung beberapa jumlah DNA. Yang penting, DNA mitokondria dan kloroplas tidak sama dengan DNA dalam inti, dan DNA di dalam mitokondria dan kloroplas dalam bentuk melingkar, yang merupakan bentuk DNA pada prokariota (organisme sel tunggal tanpa inti). DNA dalam inti eukariot sebuah melingkar dalam bentuk kromosom.